Kesempatan pun terbuka saat Piaggio Indonesia mengadakan event
bertajuk "A Timeless Journey of Vespa LXV" di Bandung, Jawa Barat,
beberapa waktu lalu. Guna mengisi acara tersebut, Piaggio Indonesia
menyediakan beberapa Vespa LX Series terbaru, sebagai sarana test ride.
Pertama-tama, yang kami coba adalah varian yang belum lama ini
diluncurkan, yakni Vespa LXV 150i.e 3Valves. Vespa LXV merupakan skutik
modern yang dipadu tampilan retro dengan gaya desain klasik 1960. Aroma
vintage terasa adanya balutan krom di beberapa bagian. Ditambah lagi
desain vintage pada saddle, lampu depan dan dasbor klasik.
Sayangnya, pelataran parkir Maja House, Bandung yang kami pakai
sebagai lokasi test ride masih kurang luas untuk menjajal performa
teknologi mesin 150i.e 3Valves yang diusung LXV ini. Kami hanya bisa
bermanuver mencoba kelincahan Vespa yang diproduksi di Vietnam ini.
Usai mencoba kelincahan dan handling pada Vespa LXV, kami beralih ke
Vespa LX 150i.e 3Valves. Vespa LX 150i.e 3Valves warna putih pun kami
pilih sebagai tunggangan. Awalnya, kami mencari warna Arancio Linosa
alias oranye, yang kabarnya, warna tersebut sangat disukai dan dicari
konsumen pecinta Vespa.
"Vespa LX warna oranye memang banyak diminta konsumen, untuk memenuhi
permintaan warna tersebut, kami mohon konsumen untuk bersabar karena
masih menunggu kiriman dari Vietnam," terang Pratiwi Halim, Direktur
Marketing Piaggio Indonesia.
Pada dasarnya, performa yang dihasilkan dari mesin 150i.e 3 valve
pada LX Series semuanya sama. Mesin 3 valves ini menggunakan mesin 1
silinder 4-tak berpendingin udara dengan 3 katup (2 katup masuk dan 1
katup buang) SOHC dan sistem injeksi bahan bakar elektronik yang
memberikan kinerja terbaik sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar dan
mengurangi tingkat emisi.
Crankshaft yang digunakan juga telah disesuaikan bentuk dan
bobotnya. Sehingga, putaran camshaft dengan tumpuan pada bearings serta
penggunaan roller rockers ini mengurangi tingkat gesekan signifikan, dan
menciptakan keuntungan dalam hal kinerja dan konsumsi bahan bakar.
Setelah merasakan performa LX terbaru di jalan lurus, sepertinya,
skutik yang dijual Rp 26.500.000 on the road (OTR) Jakarta ini,
difungsikan untuk penggunaan riding santai di dalam kota. Karena, saat
grip gas diputar, jarum pada spidometer hanya terpaku pada angka 70. Ini
makin menjamin keyakinan Piaggio terhadap efisiensi bahan bakar yang
dikonsumsi produknya.
Sistem injeksi bahan bakar yang telah diperbaharui dengan cycle automatic idle management serta cycle fuel mixture management yang berkelanjutan dengan penggunaan Lambda probe memang menjadi pendukung efisiennya bahan bakar. Ditambah, generasi terbaru ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur advance mapping terhadap pencampuran bahan bakar dan waktu pengapian.
Sistem injeksi bahan bakar yang telah diperbaharui dengan cycle automatic idle management serta cycle fuel mixture management yang berkelanjutan dengan penggunaan Lambda probe memang menjadi pendukung efisiennya bahan bakar. Ditambah, generasi terbaru ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur advance mapping terhadap pencampuran bahan bakar dan waktu pengapian.
Putaran mesin pun nyaris sempurna dan tidak berisik, ini semua
berkat aplikasi free wheel electric yang baru. Ditambah dengan dry
centifugal clutch otomatis yang telah dikalibrasi dengan tujuan untuk
memaksimalkan kinerja dan penghematan bahan bakar pada kecepatan
rendah.
Semoga artikel dari gangsawo2 menjadi bermanfaat bagi sobat, dan jangan lupa nantikan artiker-artikel selanjutnya dari gangsawo2. Terimakasih
Semoga artikel dari gangsawo2 menjadi bermanfaat bagi sobat, dan jangan lupa nantikan artiker-artikel selanjutnya dari gangsawo2. Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar